BATU BARA ANDALAN PERTAMBANGAN MENIMBULKAN MASALAH TERHADAP LINGKUNGAN

YogyakartaFoto0261

Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) Prof Dr Ir Gusti Muhammad Hatta mengaku prihatin dengan kerusakan alam terutama hutan di tanah kelahirannya di Kalimantan.

Salah satu pemicu kerusakan hutan di Kalimantan adalah tambang baru bara.

Batubara masih menjadi salah satu andalan dipertambangan. Namun bila terus menggunakan batubara akan menimbulkan kerusakan lingkungan atau efek rumah kaca.

Dia pun kemudian mencontohkan tambang batubara di tempat asalnya di Kalimantan ternyata banyak mengakibatkan kerusakan lingkungan dan kerusakan hutan. Sekarang kalau hujan sudah terjadi banjir.

“Bisa jadi nanti malah jadi mantan kali atau bekas sungai bukan Kalimantan lagi karena sudah tidak ada hutan dan banjir,” seloroh Hatta saat orasi ilmiah dalam acara Dies Natalis Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNas) di Jl Babarsari, Sleman, Sabtu (20/4/2013).

Dalam orasi ilmiah mengatakan perkembangan teknologi di Indonesia masa depan harus berubah yakni green technology yang ramah lingkungan. Teknologi hijau ini untuk menghasilkan energi atau produk yang tidak mencemari lingkungan yang mampu menjaga kelestarian lingkungan dan berkelanjutan.

“Energi fosil seperti minyak, batubara dan gas bebarapa tahun ke depan pasti akan habis. Sudah saatnya kita berpikir mengenai energi terbarukan sebagai pengganti atau alternatif,” katanya.

Menurut Hatta, pemerintah melalui Kemenristek mulai mengembangkan berbagai teknologi yang ramah lingkungan seperti mobil listrik, perumahan yang ramah lingkungan yang tidak banyak menggunakan listrik namun memanfaatkan sinar matahari sebagai penerang hingga produk-produk hijau.

“Di beberapa daerah kita mulai membantu masyarakat dengan memanfaatkan teknologi yang ada misalnya di pantai yang banyak angin, kita buat kincir angin sehingga bisa menghasilkan energi listrik yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar,” kata Hatta.

 
Tapi mudah-mudahan harapan kita solusi energi masa depan ini tidak malah menjadi masalah dan bencana baru bagi daerah kita dan masa depan anak cucu kita.

Tinggalkan komentar